Wednesday, November 30, 2016

Renungan : Sketsa 4 Batang Lilin

Ada 4 batang lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka
Yang pertama berkata: “Aku adalah DAMAI. Namun manusia tidak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” 

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.


Yang kedua berkata: “Aku adalah IMAN. Sayang aku tidak berguna lagi. Manusia sudah tidak mahu mengenaliku, untuk itu tiada gunanya aku tetap menyala.” Selepas itu, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih lilin ketiga berkata: “Aku adalah CINTA. Tidak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggap aku ini berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka akan insan yang mencintainya, membenci akan keluarganya.” 
Tanpa menunggu waktu lama, maka padamlah lilin yang ketiga.

Tiba-tiba seorang budak kecil masuk ke dalam bilik dan melihat tiga batang lilin telah padam. 

Oleh kerana takut akan kegelapan itu, lalu berkata: “Eh apa yang sudah terjadi...? Kamu semua harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu budak kecil tadi menangis tersedu-sedu.

Dengan penuh rasa belas lilin keempat berkata: "Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat menyalakan ketiga-tiga lilin itu. Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, budak kecil tadi mengambil lilin HARAPAN, lalu menyalakan kembali ketiga-tiga Lilin yang telah padam.

Pengajaran : Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam diri kita dan kita dapat menjadi alat, seperti budak kecil tersebut, yang dalam situasi apa pun mampu menghidupkan kembali IMAN, DAMAI, CINTA dengan HARAPANnya!

Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment